Rabu, 13 April 2011

YESUS ADALAH SEORANG PENDOA


Sebelum berkarya, Yesus selalu menyempatkan diri untuk berdoa. Apalagi untuk masalah yang satu ini, Yesus harus memilih kedua belas rasul-Nya. Mereka perlu dipersiapkan untuk meneruskan tugas perutusan guna menyebarkan khabar keselamatan untuk umat manusia. Agar pemilihan-Nya tidak meleset, maka mohon bimbingan Bapa agar pemilihan yang penting ini tidak bermasalah.

Yesus memberikan teladan untuk berdoa. Bahkan Yesus bisa berdoa semalaman tanpa henti. Dengan cara ini, Ia mau meneladani para murid dan para pengikut-Nya untuk tidak jemu-jemunya berdoa. Doa merupakan sumber kekuatan hidup rohani.

Kepergian-Nya ke bukit untuk berdoa, Ia sungguh-sungguh dan bersikap hati-hati dalam memilih orang-orang dekat-Nya. Pemilihan ke-12 murid-Nya melambangkan ke 12 suku Israel. Kedua belas murid-Nya diambil dari berbagai kalangan, ada yang berasal dari nelayan, dari pemungut cukai (Matius), dan dari orang lainnya dari orang militant anti penjajahan yakni Yudas Iskariot, dan Simon dari orang Zelot.

Sesudah itu Yesus dalam karya-Nya harus menyembuhkan banyak orang, dari mereka yang mengalami sakit penyakit, sampai mereka yang kerasukan roh jahat. Semua orang berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya, dan semua orang disembuhkan.

Dalam karya-Nya Yesus selalu membuat mukjizat penyembuhan, dan banyak di antaranya yang bertobat dan mengikuti Yesus. Namun demikian, walau mereka menyaksikan mukjizat itu, ada pula yang tidak percaya. Ahli Taurat dan orang Farisi adalah kelompok-kelompok yang tidak percaya kepada Yesus. Bahkan mereka terus mengamati Yesus khususnya pada hari Sabat. Menurut mereka pada hari Sabatpun, mereka tidak boleh berbuat baik, dan berhenti berbuat baik.

Yang dapat kita petik dari renungan Injil Lukas hari ini, adalah bahwa baik sekali kalau kita mempunyai kebiasaan baik dengan doa-doa kita. Menimba suatu doa merupakan kebiasaan yang baik sehingga kita meniru Yesus bagaimana berdoa terus kita lakukan apalagi pada saat-saat kita memang membutuhkan bantuan dari doa. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti atau malas berdoa.

Demikian renungan singkat hari sebagai inspirasi dari Injil Lukas 6:12-19, Tuhan berkati.-***

Doa,

Ya, Bapa, ajarilah aku untuk terus berdoa melaui Putera-Mu, Yesus, Juru Selamat kami, amin.

Yesus Disalibkan, Mati, dan Dikuburkan


Pilatus telah menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Sesuai dengan keinginan para Imam dan Ahli Taurat, Yesus ditetapkan untuk disalibkan. Sebelum itu, Yesus di cambuk oleh cambuk besi dan dimahkotai duri oleh para pasukan dalam gedung pengadilan, serta mengolok-ngolokNya dengan memakaikan Jubah ungu serta menyembahnya “Salam, Hai Raja orang Yahudi!”. Tak hanya itu, mereka juga meludahiNya dan memukuliNya hingga tak berdaya.
Kemudian para prajurit membawa Yesus untuk disalibkan ke bukit Golgota (artinya tempat tengkorak). Selama perjalanan ke sana, Yesus diperintahkan untuk memanggul salib. Selama perjalanan itu pula, Yesus jatuh sampai 3 kali. Para prajurit itu memerintahkan seseorang yang berada di kerumunan banyak orang, Simon dari Kirene, membantu Yesus memanggul salibNya. Tepat pukul 9, Yesus disalibkan dibukit Golgota bersama-sama dengan 2 orang penyamun, yang disalibkan disebelah kanan dan kiriNya. Di atas salibNya, tertulis “INRI” yang artinya “Inilah Raja Orang Yahudi”. Selama Yesus disalibkan pula, para prajurit mengolok-ngolokNya, “Jika Kau benar-benar Tuhan, selamatkanlah diriMu!” Yesus hanya terdiam sambil berdoa, “Ya Bapa, maafkanlah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Yesus Dihadapan Pilatus


Para Imam dan ahli taurat membawa Yesus kepada Pilatus,Raja negeri itu untuk diberi hukuman. Karena hari itu merupakan hari paskah, sudah menjadi tradisi negeri itu untuk membebaskan 1 orang yang telah dipenjarakan. Dan mereka meminta seorang bernama Yesus Barabas untuk dibebaskan dan menyuruhnya untuk menyalibkan Yesus. Pilatus bingung karena dirinya tak tahu apa kesalahan yang dilakukan Yesus. Namun,semakin orang-orang itu berkata,"Salibkan Dia! Salibkan Dia!" Kemudian Pilatus mengambil air dan mencuci tangannya dihadapan banyak orang, kemudian mengatakan kepada orang banyak itu bahwa dirinya tidak bersalah atas darah orang yang tidak berdoas itu,Yesus. Demi menyenangkan hati mereka Pilatus melakukan apa yang mereka inginkan,yaitu membebaskan Barabas dan menjatuhkan hukuman menyalibkan Yesus.

_Kekuatan Doa_


Allah, Engkaulah Bapaku. Engkaulah sumber hidupku serta segala bakat,peluang dan daya yang ada padaku.Akulah hambaMu. Kepada-Mu aku harus mempertanggung jawabkan apa ang Kau pasrahkan kepadaku.Aku tahu bahwa dalam hidupku terdapat kegagalan dan kesalahan.Aku tahu bahwa aku seharusnya mengurus pemberianMu dengan baik. Biarlah aku melihat, dimana hidupku kurang sesuai dengan kehendakMu,dimana aku butuhkan ampunMu.Utuslah Roh kudusMu agar aku mampu melepaskan diriku dari segalah yang salah;agar aku dapat menyesal dan dapat mengambil niat baru untuk berbuat yang benar. Tuhan, kadang-kadang aku bingung tentang diriku sendiri.Aku ingin hidup baik namun malah berbuat yang tidak baik. Engkaulah yang mengenal aku. Aku berusaha melihat diriku sebagaimana Engkau melihat aku - betapapun ini membuat aku malu dan sakit. Aku mengerti,bahwa Engkau mengasihi aku, bahwa Engkau ingin memajukan aku, bahwa aku boleh memasrahkan diriku kepadaMu,seadanya saja. Tolonglah aku, Tuhan, untuk mengatasi kesombonganku,untuk membiarkan diriku disembuhkan oleh sabda pengampunan yang Kau ucapkan kepadaku lewat imam yang bertindak atas namaMu.*****Tuhan, kini aku berusaha untuk membuka hati terhadap cintaMu. Ternyata Engkau telah mengulurkan tanganMu yang kurindukan selama ini. Maka terimalah syukur dan pujian,kini dan sepanjang masa. Amin

MARILAH KITA MENGASIHI SIAPAPUN

Meskipun perhatian berubah menjadi acuhan,.. Meskipun pujian berubah menjadi sindiran,... Meskipun sapaan berubah menjadi makian,.. Meskipun kerinduan berubah menjadi kebencian,.. Meskipun senyuman manis berubah menjadi sinis,.. Meskipun tatapan mata romantis berubah menjadi bengis,.. Meskipun perlakuan mereka membuat hati kita menangis,.. Meskipun mereka menindas kita sampai habis,.. Janganlah kita menaruh kebencian sedikitpun,.. Janganlah mencari keadilan manusia karena hanya Allah yang adil,.. Janganlah mencari kebenaran manusia karena hanya Allah dan firmanNya yang benar,.. Tetaplah semangat & bersukacita menjalani kehidupan,... Gbu all

YESUS PENOLONG KITA


Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" ( Mazmur 42:6 ).


Saudaraku "SJSD" yang terkasih...

Setiap manusia normal pasti pernah mengalami kegelisahan dan tekanan dalam jiwanya atau dengan kata lain pernah mengalami yang namanya stress. Namun jika sampai berlebihan, itu adalah hal yang sangat tidak baik dan menunjukkan bahwa orang yang mengalaminya tidak punya pengharapan kepada Tuhan.


Musa dan Daud adalah dua orang yang pernah mengalami tekanan berat dalam hidupnya. Musa menghadapi tekanan berat dari orang-orang Israel yang dipimpinnya yang selalu menuntut ini dan itu serta bersungut-sungut. Sementara Daud menghadapi tekanan berat ketika di kejar-kejar oleh Saul. Daud harus pindah sana dan sini untuk menghindari Saul dan hal itu membuat jiwanya tertekan. Namun Musa dan Daud mempuyai sikap yang berbeda dalam menghadapi tekanan itu. Musa tidak mau dikuasai oleh tekanan jiwanya sementara Daud pernah di kuasai oleh tekanan jiwanya sampai ia tidak punya pengharapan kepada Tuhan.