Nama saya Rostauli N. Meskipun terlahir di tengah-tengah keluarga yang miskin, saya dibesarkan di keluarga kristen yang taat beragama.
Sebagai keluarga yang dikaruniai 5 orang anak, kami sekeluarga terlibat dalam pelayanan. Meski banyak program-program pelayanan yang saya ikuti, dalam kebingungan saya, saya bertanya-tanya mengapa hati saya tetap terasa kosong. Ada apa yang salah? Tapi saya tetap melaksanakannya karena saya berpikir melayani TUHAN memang seperti itu. Meski kering tapi tetap melayani.
Sesungguhnya, saya sudah jenuh dengan program-program pelayanan yang selama ini saya ikuti. Hati saya rindu akan Hadirat TUHAN yang bisa membuat hati saya bersukacita kembali. Akhirnya saya berpikir mengikuti banyak sekali ibadah, KKR, seminar, retreat, dan lain-lain agar saya bisa mendapatkan Hadirat TUHAN yang saya cari-cari selama ini. Mungkin dengan cara ini saya bisa bersukacita kembali. Ternyata, hati saya ini tetap saja tidak terpuaskan. Saya bingung, tapi apa boleh buat, saya tetap teruskan saja ikuti banyak pelayanan dengan harapan suatu saat nanti saya bisa merasakan Hadirat TUHAN yang bisa memuaskan saya.
Suatu ketika, anak saya yang ada di Jakarta menelpon kepada saya dan memberitahukan bahwa ia hendak beribadah di tempat lain. Saya kaget, kemudian saya bertanya, “Mau beribadah di gereja mana?”. Dan dia jawab, “Sebenarnya nama gereja ini tidak setenar gereja-gereja besar yang mama tahu. Tapi aku merasakan ada Hadirat TUHAN di sini. Aku sudah ibadah di beberapa gereja besar, tapi yang ini beda”. Lalu saya tanya lagi, “Apa nama gerejanya?”. Dia menjawab: "Gereja TAKHTA YESUS." Saya sangat kaget mendengarnya. Saya tidak pernah mendengar nama gereja itu dan nama itu terlalu ‘berani’ untuk dijadikan nama gereja. Saya katakan pada anak saya, “Kau jangan main-main, kau tahu sekarang banyak ajaran-ajaran yang menyimpang. Masih banyak gereja lain, kenapa tidak coba ibadah di gereja yang sudah dikenal umum, pasti bagus pengajarannya”. Terus dia jawab: “Nggak ma, aku sudah jalanin itu semua. Tapi GTY ini berbeda. Aku sendiri sudah merasakan ma. Dan di GTY justu pengajaran tentang KEBENARAN itu sangat murni. Aku sudah menetapkan hatiku untuk ber-gereja di GTY. Aku mengatakan ini untuk memberitahu mama saja biar mama tidak kaget kalau aku sudah pindah gereja.”
Sejak di GTY, anak saya beberapa kali menelepon saya dan menceritakan dengan semangat pengalamannya berjumpa dengan YESUS. Saya tetap katakan padanya supaya hati-hati karena siapa tahu ajarannya tidak benar. Tapi dia selalu menyaksikan kepada saya bahwa Hadirat TUHAN yang dirasakan di ibadah GTY sangat luar biasa dan membuat hatinya terus bersukacita, ada yang berbeda disini.
Akhirnya perkataan anak saya ini semakin membuat saya jadi penasaran. Pikir saya: "Ibadah seperti apa yang anak saya alami ini?" Kemudian saya meminta keponakan saya untuk mengecek ke GTY di tempat saya berada karena saya tidak yakin apakah benar Hadirat TUHAN di sana sangat luar biasa. Sepulang dari GTY, saya bertanya pada keponakan saya. Dan ternyata kesaksiannya sama dengan anak saya bahwa dia merasakan jamahan TUHAN di sana sangat kuat. Penasaran saya semakin menjadi-jadi. Akhirnya saya berencana untuk pergi ibadah ke pada suatu waktu. Ketika waktu itu tiba, saya beribadah di sana dan ternyata saya mengalami hal yang anak dan keponakan saya rasakan. Sukacita saya terpuaskan, saya seperti mengalami cinta mula-mula dengan YESUS kembali. Inilah ternyata yang saya cari selama ini. Saya merasakan KASIH YESUS seperti dibanjiri aliran sungai yang sejuk sekali dan KASIH itu telah membasahi kekeringan di hati saya. Saya tidak sadar ternyata air mata saya membasahi pipi saya karena Hadirat TUHAN yang saya rasakan disana. Ibadah itu begitu indah, saya merasakan YESUS benar-benar hadir di ibadah itu.
Sukacita yang tak tertahankan membuat saya berani menceritakan pengalaman saya kepada orang di sekitar saya. Pernah suatu kali Bapa Rohani Ibu Rita datang ke tempat saya berada, kemudian saya dilayani disana. Sejuk sekali rasanya setelah dilayani Bapa Rohani dimana semua rasa sakit hati saya, kepahitan saya, dan segala keraguan saya dalam sekejap digantikan dengan KASIH YESUS yang besar.
Ada sebuah peristiwa yang menjadi pelajaran berharga buat saya. Suatu kali ada seorang Hamba TUHAN wanita yang dianggap sebagai pelihat datang ke rumah saya. Banyak sekali yang disampaikan oleh Hamba TUHAN ini, ia mengatakan bahwa kerohanian saya telah berumur 5 tahun, ia mengatakan juga kepada saya bahwa saya masih di luar pintu surga. Saya jadi berteriak-teriak bahkan meraung-raung agar saya dapat masuk ke ‘pintu surga’. Setelah berteriak-teriak, akhirnya pelihat itu mengatakan bahwa saya sudah diperbolehkan masuk ke pintu surga. Setelah didoakan, ‘pelihat’ itu mengatakan bahwa saya akan dipakai TUHAN kalau saya mau mengikuti dia.
Sebelum saya bertemu dengan ‘pelihat’ ini, sebenarnya saya sudah menceritakan Bapa Rohani saya dan Bapa Rohani saya sudah melarang saya serta menyuruh saya untuk menolak dalam nama YESUS perkataan-perkataan ‘pelihat’ tersebut. Tapi, saya tidak melakukan apa yang dikatakan oleh Bapa Rohani saya, saya berpikir kalau tidak ada salahnya jika hanya didoakan saja oleh ‘pelihat’ tersebut, dan saya juga sempat percaya dengan apa yang dikatakan oleh hamba TUHAN itu karena menurut saya perkataannya sepertinya benar.
Akhirnya saya takut untuk menceritakan apa yang saya alami setelah bertemu dengan ‘pelihat’ itu, saya memilih untuk menceritakannya pada anak saya. Saya ceritakan pada anak saya, dan saya berpesan agar hal tersebut tidak diceritakan ke Bapa Rohani. Tapi ternyata, anak saya menceritakan hal tersebut kepada Bapa Rohani dan saya marah pada anak saya tapi anak saya langsung mengatakan bahwa hatinya tidak tenang dan ingin sekali menceritakan apa yang saya alami tersebut kepada beliau. Hasilnya, Bapa Rohani memang marah karena saya tidak mendengar apa yang dikatakannya dan tidak menceritakan apa yang saya alami kepada beliau. Bapa Rohani mengatakan bahwa saya telah kemasukan roh tenung dari ‘pelihat’ tersebut. Semula saya tidak mengerti, tetapi setelah dijelaskan barulah saya mengerti bahwa orang dunia pun bisa meramal hal-hal yang sepertinya bersifat rohani padahal itu tidak dari TUHAN.
Bapa Rohani juga mengatakan bahwa pada zaman Elia juga begitu. Dari 400 nabi hanya satu yang benar. Saya pun minta maaf pada Bapa Rohani saya dan juga minta ampun pada TUHAN YESUS. Saat itu saya baru mengerti bahwa 99% benar tapi 1% salah,itu tetap salah karena dalam TUHAN kebenaran itu harus utuh 100%. Suatu kebenaran yang mengagumkan yang belum pernah saya sadari selama ini. Ini merupakan pelajaran berharga bagi saya.
Namun keadaan tidak semudah yang saya harapkan. Banyak juga yang justru menjauhi saya dan mengucilkan saya setelah mengalami Hadirat TUHAN dan menceritakan pengalaman saya ini kepada orang lain. Saya tadinya sedih dengan keadaan ini tapi saya telah bertekad hati untuk tidak mau melepaskan YESUS yang telah menyelamatkan saya. Jadi semuanya saya serahkan saja pada YESUS. Biarlah DIA yang bekerja. Sekarang hati saya mengalami ketenangan dan damai yang luar biasa. Rasanya seperti disayang YESUS, diperhatikan YESUS, dicintai sepenuhnya oleh YESUS. Semua ini karena YESUS itu sayang sama saya dan tidak melupakan saya.
Meski dulu saya ini juga adalah orang-orang yang jauh dari TUHAN, tapi IA membawa saya dekat dengan-NYA dan mengalami kasih TUHAN YESUS setiap harinya. Sekarang, hidup saya berbeda, saya melihat diri saya bukan dari kekurangan saya dan masa lalu saya. Sekarang saya menjadi ciptaan baru dan hidup bagi YESUS untuk selama-lamanya.
Terjawab sudah, saya sekarang sudah menemukan apa yang saya cari-cari selama ini yaitu KEBENARAN yang sejati, KASIH yang murni, YESUS yang nyata yang mencintai saya melampaui apa yang saya dapat pikirkan. Saya bersyukur karena saya telah diangkat menjadi anak oleh YESUS, PENYELAMAT hidup saya. Terima kasih YESUS untuk sukacita ini dan untuk Hadirat-MU yang memuaskan-ku. Selamanya, aku akan mencintai YESUS, BAPA-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar