Yan Wiyanto, suami Veronika tidak yakin dengan hasil pemeriksaan yang dikeluarkan dokter. Dia lalu berkonsultasi dengan seorang saudaranya yang juga seorang dokter, namun saudaranya pun memberikan diagnosa yang sama bahwa keduanya telah meninggal. Atas saran saudaranya, Yan meminta dokter mempertahankan nyawa Veronika dan anaknya dengan cara inkubasi. Namun dokter tidak menjanjikan apapun yang memungkinkan nyawa Veronika maupun anaknya bisa diselamatkan.
Ketika harapan hidup Veronika mulai hilang, tiba-tiba sebuah kejadian ajaib terjadi. "Mulai ada tanda-tanda, nafas yang tadinya cuma satu dua, satu dua, sudah mulai normal," Yan bercerita. Pada saat itulah Yan berdoa, "Tuhan tolonglah, berikanlah jalan yang terbaik apa yang harus saya perbuat." Maka sewaktu Veronika masih dalam keadaan koma, Yan memutuskan memindahkan Veronika ke rumah sakit lain.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh rumah sakit yang baru, dokter memberikan diagnosa bahwa Veronika mengalami gagal ginjal akut.
"Hasil pemeriksaan darah lengkap ternyata gagal ginjal akut. Kadar racunnya sangat tinggi, namanya urium dan keracunan ini sudah mencapai taraf yang sangat tinggi. Jadi kalau Tuhan memberi hidup, kemungkinan besar dia akan cacat," Dokter Winarno Sarkawi, ahli Obstetri & Ginekologi yang merawat Veronika memberikan penjelasan.
Menerima hasil diagnosis dokter tersebut, Yan Winarto kembali berdoa, "Tuhan, bila memang Tuhan mengizinkan Vero hidup, berikan kami tanda-tandanya. Tapi bila memang Vero akan Engkau panggil, Tuhan berikan kekuatan, berikan penghiburan kepada kami. Terutama berikan keteguhan kepada saya."
Dalam kondisi koma, Veronika mendapatkan sebuah mimpi. Ia melihat seorang anak laki-laki sedang bermain bola dengan menggunakan kostum tim sepak bola kesayangannya. Tiba-tiba sesuatu yang luar biasa terjadi, bayi laki-laki lahir dengan sendirinya dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Dan setelah itu Veronika kemudian mulai sadar dari kondisi komanya.
"Penglihatan tentang anak lelaki itu adalah hadiah dari Tuhan, bahwa anak lelaki saya sudah sampai di surga. Memang sebenarnya berat, tapi rencana Tuhan memang kita tidak bisa mengerti. Tuhan tahu jalan yang terbaik. Ya, walaupun saya sayang anak saya, tetapi ternyata Tuhan lebih sayang sama anak saya." Sambil mencucurkan air mata Veronika bercerita.
Setelah 12 hari di ICU, kondisi Veronika mulai membaik dan dipindahkan ke ruang perawatan. Sejak itu proses kesembuhan Veronika berjalan dengan sangat cepat. Mujizat Tuhan tidak hanya berhenti di situ, selain proses kesembuhan yang cepat, Veronika pun tidak mengalami kecacatan sama sekali. Bahkan dokter Winarno pun mengakui bahwa hal itu merupakan kejadian luar biasa.
"Luar biasa, Tuhan campur tangan dengan begitu luar biasa. Susah diterangkan dengan bahasa medis," demikian ungkapnya.
Ucapan syukur tak henti terucap dari mulut Yan Winarno, suami Veronika. "Saya selama ini selalu berdoa, terima kasih Tuhan, saya bersyukur karena mukjizat-Mu telah menjamah kami, terutama kesehatan Vero."
Melalui mukjizat yang dialaminya, Veronika dibukakan sebuah kebenaran bahwa kasih mengalir dengan begitu dasyat melalui kuasa doa suaminya. Hal tersebut menancap dengan kuat dalam benaknya. Semenjak itu kerinduannya untuk menyenangkan Tuhan semakin besar. Dia melakukan dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Demikian Veronika melanjutkan kehidupannya menuju sebuah masa depan yang indah, karena Tuhan campur tangan dalam kehidupannya. (Kisah ini ditayangkan 20 Oktober 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian :Veronika Yonathan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar